Jumat, 14 Januari 2011

Bangun Tidur Ku Terus . . . .

Pagi itu tiba setelah ku terlelap tidur semalam penuh, satu demi satu teman-teman pun ikut terbangun karena sang mentari telah menunjukan senyum indahnya, setelah kita terbangun semua dari masing-masing tidur panjangnya, kita semua memulai aktifitasnya, kita sebut saja akel namanya, dia teman ku yang ikut tersingkirkan akibat kejamnya masa kepemimpinan Feodal saat itu, kemudian ada juga dadang sang pemilik rumah, dan Topik yang tuan rumah.
Hanya, sayangnya satu lagi teman kita pulang kampung karena kehabisan uang, isman namanya, kita disini semua sama-sama sang perindu kebenaran yang tertindas akibat dari kepemimpinan Feodal waktu itu.
Kemudian akel memulai aktifitasnya dengan membersihkan Majic kom, di waktu yang sama pula dadang sibuk dengan Hp nya karena dia bingung akibat dari persaingan media komunikasi dampaknya dia mendapatkan sms gratis 60 tiap hari, dia bingung harus kemana menghabiskiskan sms itu, emang sih bukan hanya dadang yang merasakan resah gelisah karena sms grtis kita semua merasakannya tapi hanya dadang yang sangat menunujkan kegelisahannya itu, kemudian karena akel telah selesai membersihkan majic kom akhirnya akel ngajak dadang untuk mengambil beras akhirnya dadang yang masih di rumuni rasa resah gelisah karena sms nya dengan penuh keterpaksaan menuruti ajakan akel karena akel mengajak ngambil beras ke rumah neneknya adang, Oh ya di sini juga ada yang berperan yaitu sang nenek dengan keluarganya yang baik hati, hampir tiap hari nenek memberi kita makan (untuk cerita nenek kita potong sampai disini)
Dan aku sendiri masih tiduran sambil menunggu teman-temanku ambil beras, akhirnya karena lama tunggu mereka memulai pulalah ku beraktifitas, diawali dari memandang kamarku yang baru akhirnya datang inisiatif untuk nyapu rumah dan topik nyanyi-nyanyi sambil bingung cari Frekwensi di radio kesayangannya yang setiap malam menemani tidurnya dan malam tadi pun radio itu yang membawa aku tidur dalam mimpi indah karena alunan musik Iwan Fals yang keluar dari radio itu, akhirnya dengan penuh rasa kecewa pada diri topik karena tidak menemukan acara radio yang sesuai keinginanya, dan topik memutuskan untuk memilih salah satu frekwensi radio yang walaupun acaranya tidak disukai.
Tak lama berselang waktu kemudian dadang dan akel pulang dari tugas sucinya ambil beras dan bawa buah rambutan satu karena sebelumnya aku sms supaya sekalian bawa rambutan 5, ya walaupun Lima itu berubah menjadi satu tak apalah yang penting ada niatan baik dari dadang untuk bawa rambutan, karena keyakinanku dengan rambutan dengan jumlah yang lebih banyak dari satu akhirnya ada anak kecil yang tak tau namanya siapa kira-kira dia masih duduk di kelas lima SD (sekolah Dasar) bawa rambutan dengan jumlah yang banyak dan akhirnya pun aku memdapatkan rambutan lebih banyak, ya walaupun masih kurang dari lima tapi lebih dari satu. Ternyata benar juga ya dengan slogan Yakin usaha sampai
Masih di pagi itu juga kemudian akel mulai menanak nasi dari hasil beras yang ia minta dari sang nenek, dan dadang sibuk mencari cara untuk bagaimana caranya mendapatkan lauk pauk untuk makan pagi ini karena kita tidak mau selalu merepotkan nenek akhirnya masak sendiri, Karena aku masih punya uang Rp.5000 akhirnya dadang minta untuk beli lauk pauk buat makan pagi ini walaupun kita tidak tau nanti siang nanti sore dan nanti besok kita masih bisa makan atau tidak tapi karena kita terlahir dari kata yakin usaha sampai akhirnya kita semua yakin kalau nanti kita masih bisa makan.
Sambil menungu nasi matang, akel pun memandang kamar yang akan ia tempati dan kemudian membersihkan pecahan kaca yang kemarin pecah karena terkena angin kencang. Walaupun tidak akel sapu dengan alasan kalau kamar itu masih bersih dan kemudian setelah pecahan kaca itu bersih, kemudian akel membereskan tempat yang akan ia tempati nanti dengan merapihkan kasur lantai di atas bale-bale (Amben). Tidak lama kemudian akel pun selesai membereskan kamar yang akan ia tempati. Akel pun mendengar suara Dadang yang menyuruhnya membeli lauk pauk dengan topik.
Namun anehnya, Dadang yang meminta uang pada ku itu, dia mau beli sendiri, namun ternyata ia malah nyuruh orang lain lagi, mungkin ini semua karena ia terlalu pusing dengan sms gratisnya dan juga pusing berfikir dengan berbagai permasalahan yang menghinggapinya seperti, organisasi, keluarga, pacar dan yang lainnya, sehingga dia sedikit terlihat sesekali kaya orang kebingungan. Sebanarnya kami beruntung berada di pada orang-orang ini, dimana sekalipun kita merasa sedih dan susah kita tetap ketawa dan selalu bergembira, karena kami memang suka bercanda dalam kondisi apapun.
Setelah nasi itu matang tak lama kemudian akel dan topik pun datang dengan membawa lauk pauk dan mulailah kita makan dengan nasi yang aga mirip bubur, tak tau kenapa nasi itu bisa jadi seperti itu, dengan penuh obrolan sambil makan dan tak jauh pula obrolannya tentang organisasi yang menurut kita perlu diperbaiki lagi, yak arena sayangnya dan merasa memilikinya sehingga bahasan kita tidak jauh dari itu.
Inilah cerita kita pagi itu semoga saja untuk kedepannya, untuk pagi-pagi berikutnya nasib kita lebih baik dari pagi ini dan persahabatan ini akan terus terjaga sampai kelak nanti…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar